Senin, 16 Januari 2012

METODE ZOPP

A.     Metode ZOPP
Perencanaan proyek yang berorientasi pada tujuan. ZOPP singkatan dari:
Ziel                   : Tujuan
Orienterte         : berorientasi
Projekt             : proyek
Planing              : perencanaan.

Sebagai metode perencanaan, ZOPP secara resmi diperkenalkan di GTZ (Gesellschaft fur technische  zusam menarbeit) pada tahun 1983.  ZOPP selalu diaplikasikan dalam merencanakan proyek dalam fase persiapan maupun implementasinya. Bahkan sejak tahun 1986 ZOPP wajib digunakandalam perencanaan proyek. Itu sebabnya metode ini sangat popular di Indonesia, terutama pada program dan proyek yang dibiayai oleh pemerintah Jerman.

Perencanaan partisipatif melalui metode ZOPP ini dilakukan dengan menggunakan empat alat kajian dalam rangka mengkaji keadaan desa. Ada empat alat kajian dalam rangka mengkaji keadaan desa.
v  Kajian permasalahan, dimaksudkan untuk menyidik masalah masalah yang terkait dengan suatu keadaan yang ingin diperbaiki melalui suatu proyek pembangunan.
v  Kajian tujuan, untuk meneliti tujuan-tujuanyang dapat dicapai sebagai akibat dari pemecahan masalah masalah tersebut.
v  Kajian alternatif (pilihan-pilihan), untuk menetapkan pendekatan proyek yang paling member harapan untuk berhasil.
v  Kajian peran, untuk mendata berbagai pihak (lembaga, kelompok masyarakat, dan sebagainya) yang terkait dengan proyek selanjutnya mengkaji kepentingan dan potensi.

Melalui penggunaan alat kajian itu maka metode ZOPP bertujuan untuk mengembangkan rancangan proyek yang taat azas dalam suatu kerangka logis.

Metode ZOPP, dalam penerapannya dapat dikenali dari ciri ciri utamanya. Dibawah ini tertera cirri ciri utama metode ZOPP:
a.      Adanya kerja kelompok, bahwa perencanaan dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan proyek (mencirikan keterbukaan)
b.      Adanya peragaan, pada setiap tahap dalam perencanaan direkam secara serentak dan lengkap serta dipaparkan agar semua pihak selalu mengetahui perkembangan perencanaan secara jelas (mencirikan keterbukaan).
c.       Adanya kepemanduan, yakni kerjasama dalam penyusunan perencanaan diperlancar oleh orang atau sekelompok orang yang tidak terkait dengan proyek, tetapi membantu untuk mencapai mufakat (mencirikan kepemanduan).

Metode ZOPP sangat mengandalkan pengetahuan, gagasan dan pengalaman yang dikontribusikan oleh peserta. Beberapa prinsip dasar yang penting dari metode ini adalah:
·         Kerjasama semua para pihak akan lebih lancer dan produktif jika semua yang terlihat telah menyetujui tujuan bersama dan mengemukakannya secara jelas.
·         Dalam kerjasama pembangunan, pemecahan atau penghapusan masalah harus diatasi dari akarnya-penyebabnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis masalah serta sebab akibatnya. Dari situ dapat dilakukan dirumuskan tujuan yang lebih realistis.
·         Masalah dan penyebabnya tidak berada dalam isolasi, tetapi terkait dengan orang, kelompok dan organisasi. Oleh sebab itu, kita hanya bias berbicara tentang masalah jika kita meiliki pemahaman dan gambaran yang komprehensif tentang kepentingan dari kelompok, individu dan institusi yang terlibat.
·         Hasil analisis dicatat dalam bentuk dokumen sbb:
ü  Review partisipasi
ü  Pohon masalah
ü  Pohon tujuan, indikasi alternative potensial.
ü  Solusi

Langkah langkah yang dilakukan dalam metode ZOPP adalah:
Analisis Partisipasi
Analisis dari kelompo sasaran proyek, serta orang orang atau instansi lain yang berpartisipasi dan terlibat dalam proyek.
Analisis Masalah 1
Mengidentifikasi semua masalah inti yang diekspresikan dalam kalimat negative.
Analisis Masalah 2
Menganalisis penyebab dan akibat dari masalah inti, menjadi pohon masalah.
Analisis Tujuan
Pohon masalah yang ditransformasi menjadi pohon tujuan dengan cara mengubah pernyataan masalah menjadi kondisi positif yang akan dicapai di masa depan.
Diskusi Alternatif
Mengidentifikasi solusi alternative yang potensial dengan menggunakan pohon tujuan yang ada.
Menyususn Matriks Perencanaan Proyek 1
Menentukan asumsi asumsi penting, menetapkan indicator, alat verifikasi.
Menyusun Matriks Perencanaan Proyek 2
Menganalisis seberapa relevan asumsi, resiko dan memasukkannya dalam konsep proyek dan mencek seberapa jauh pelaksanaan proyek menuju menjamin hasil/output.
Menyususn Matriks Perencanaan Proyek 3
Memutuskan spesifikasi dari jumlah dan biaya dari setiap aktualisasi.

Waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini sampai pada perencanaan detail yang dapat menjadi basis implementasi adalah 2-5 hari.

B.      Penggunaan meode PRA dan metode ZOPP
Metode PRA merupakan metode pembelajaran masyarakat. Teknik teknik kajian keadaan masyarakat tersebut hanyalah sebagai alat pada proses belajar dengan masyarakat. Proses belajar itu sendiri tidak berhenti pada saat kegiatan pengkajian keadaan saja, tetapi juga pada saat “orang luar” menjalankan program bersama masyarakat. Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan:
1.      Pengertian belajar meliputi kegiatan menganalisis, merencanakan dan bertindak.
2.      PRA lebih cocok disebut metode-metode (jamak) dari pada metode atau pendekatan (tunggal).
3.      PRA memiliki metode metode dan teknik teknik yang bias kita pilih. Sifatnya terbuka untuk menerima cara cara dan metode baru yang lebih cocok.
Dimaksudkan sebagai metode pendekatan belajar tentang kondisi dan kehidupan pedesaan dari, dengan dan oleh masyarakat sendiri. Pengertian belajar disini mempunyai arti luas karena meliputi juga kegiatan, mengkaji merencanakan dan bertindak.

Tujuan dari metode PRA ini adalah untuk mengumpulkan rancangan yang memfasilitasi agar pembelajaran dapat dilakukan oleh masyarakat desa sendiri. Pengertian belajar disini mempunyai arti luas, karena meliputi juga kegiatan mengkaji, merencanakan dan bertindak. Tujuan utama dari metode PRA ini adalah untuk menghasilkan rancangan program yang lebih sesuai dengan hasrat dan keadaan masyarakat. Lebih dari itu, PRA juga bertujuan memberdayakan masyarakat, yakni dengan pengembangan kemampuan masyarakat dalam mengkaji keadaan mereka sendiri, kemudian melakukan perencanaan dan tindakan.

Prinsip kerja metode PRA hampir sama dengan metode ZOPP. Dalam metode ini masyarakat juga dilibatkan secara langsung dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, menggunakan alat kajian, dan adanya pemadu.

Metode PRA tekanannya bukanlah pada kemampuan teknik teknik PRA dalam partisipasi pengumpulan data, penggunaan alat kajian dan prinsip kepemanduan. Penekanannya justru pada proses belajar masyarakat dan tujuan praktis untuk pengembangan program. Sebab penerapan metode PRA adalah untuk mendorong masyarakat turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mereka mengenai kehidupan dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat menyusun rencana dan tindakan. Metode PRA juga bersifat terbuka untuk menerima cara-cara dan metode baru.

Prinsip prinsip PRA:
1.      Prinsip mengutamakan yang terabaikan (Keberpihakan)
2.      Prinsip Pemberdayaan (Penguatan) Masyarakat.
3.      Prinsip Masyarakat sebagai Pelaku, orang luar sebagai fasilitator.
4.      Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan.
5.      Prinsip santai dan informal
6.      Prinsip triangulasi
7.      Prinsip mengoptimalkan hasil
8.      Prinsip orientasi praktis
9.      Prinsip keberlanjutan dan selang waktu
10.  Prinsip belajar dari kesalahan
11.  Prinsip terbuka

Unsur unsur metode PRA adalah
Untuk merangkum seluruh pengertian Metode PRA yang terdiri dari:
·         Proses Belajar (saling bertukar pengalaman dan pengetahuan).
·         Alat Belajar (Teknik teknik PRA)
·         Dan Hasil belajar/ Output Belajar yang diharapkan (tercapainya tujuan jangka pendek yaitu rencana program serta tercapainya tujuan jangka panjang yaitu tercapainya kea rah pemberdayaan masyarakat) yang sekaligus berarti perubahan social.

Pada bagian ini dapat diketahui entrypoint PRA terletak pada penjajakan kebutuhan. Penjajakan kebutuhan ini mencakup kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan kajian/analisis masalah dan tujuan. Kendati banyak metode yang dapat diterapkan, yang lazim digunakan dalam analisis masalah adalah metode ZOPP. Output dari analisis masalah ini biasanya berupa daftar kebutuhan (wish list). Wish list ini merupakan daftar kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka pemecahan atau mengatasi permasalahan.

Perencanaan dengan metode ZOPP mempunyai kegunaan untuk meningkatkan kerjasama semua pihak yang terkait, mengetahui keadaan yang ingin diperbaiki melalui proyek, merumuskan tindakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan sebagai dasar pelaksanaan proyek. Mutu hasil perencanaan itu sangant tergantung pada informasi yang tersedia dan yang diberikan.

Kelebihan metode ZOPP terletak pada kemampuannya menjamin adanya konsistensi berpikir dan prosedur serta adanya pemahaman yang sama akan istilah istilah yang digunakan ZOPP, selain meningkatkan kualitas perencanaan, sekaligus dapat memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara berbagai pihak yang terlibat dalam suatu proyek. ZOPP banyak digunakan untuk menjamin agar diperolehnya perasn serta yang intensif sejak tahap awal perencanaan proyek dari seluruh pihak yang berperan di dalam proyek atau terkait oleh proyek. Hasil dari kegiatan perencanaan yang menggunakan metode ZOPP adalah suatu kerangka kerja yang logis yaitu suatu matriks perencanaan yang menggambarkan struktur dasar proyek secara menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar